1. Membeli tanah, sawah dan kebun.
Orang Tionghoa, terutama Tionghoa perantauan, selalu menasihati anaknya supaya segera membeli tanah pada kesempatan pertama. Ini tampaknya berkaitan dengan latar belakang sejarah. Ketika leluhur mereka tiba di tanah rantau, sempat tak berstatus karena tidak boleh memilki tanah.
Orang Tionghoa, terutama Tionghoa perantauan, selalu menasihati anaknya supaya segera membeli tanah pada kesempatan pertama. Ini tampaknya berkaitan dengan latar belakang sejarah. Ketika leluhur mereka tiba di tanah rantau, sempat tak berstatus karena tidak boleh memilki tanah.
2. Membangun gedung atau rumah.
Gedung maupun rumah merupakan investasi produktif bagi kalangan Tionghoa karena ia bisa menghasilkan laba maksimal dengan menjual atau menyewakannya.
Gedung maupun rumah merupakan investasi produktif bagi kalangan Tionghoa karena ia bisa menghasilkan laba maksimal dengan menjual atau menyewakannya.
3. Mendirikan pabrik.
Walaupun kalangan Tionghoa dikenal sebagai bangsa pedagang, tetapi menjadi industrialis adalah impiannya yang lain.
Walaupun kalangan Tionghoa dikenal sebagai bangsa pedagang, tetapi menjadi industrialis adalah impiannya yang lain.
4. Menyewakan properti dan prasarana.
Properti di sini tidak terbatas pada gedung, toko, atau tanah, tetapi apa saja aset yang dapat disewakan.
Properti di sini tidak terbatas pada gedung, toko, atau tanah, tetapi apa saja aset yang dapat disewakan.
5. Menyimpan emas atau barang berharga.
Emas dan barang berharga lainnya nilainya relatif stabil bahkan meningkat.
Emas dan barang berharga lainnya nilainya relatif stabil bahkan meningkat.
6. Membungakan uang.
Membungakan uang atau diperhalus dengan "memberi kredit" cukup lazim dilakukan oleh kalangan Tionghoa.
Membungakan uang atau diperhalus dengan "memberi kredit" cukup lazim dilakukan oleh kalangan Tionghoa.
7. Mendirikan bank dan lembaga keuangan.
Investasi orang Tionghoa di dunia perbankan dan lembaga keuangan sudah sangat jamak. Mulai dari bank pasar, bank simpan-pinjam, bank perkreditan rakyat hingga bank umum.
Investasi orang Tionghoa di dunia perbankan dan lembaga keuangan sudah sangat jamak. Mulai dari bank pasar, bank simpan-pinjam, bank perkreditan rakyat hingga bank umum.
8. Bermain saham.
Seiring dengan perkembangan berbagai instrumen investasi, saham juga banyak dilirik oleh oleh orang Tionghoa sebagai sarana investasi.
Seiring dengan perkembangan berbagai instrumen investasi, saham juga banyak dilirik oleh oleh orang Tionghoa sebagai sarana investasi.
9. Bermain mata uang.
Memperdagangkan mata uang asing termasuk metode yang digemari kalangan Tionghoa meskipun usaha ini sarat risiko.
Memperdagangkan mata uang asing termasuk metode yang digemari kalangan Tionghoa meskipun usaha ini sarat risiko.
10. Jual-beli barang seni.
Orang Tionghoa menanamkan uang dalam bentuk kepemilikan barang bernilai seni seperti lukisan, patung dan artefak kuno, meskipun harus diakui sangat jarang dilakukan oleh orang Tionghoa kebanyakan.
Orang Tionghoa menanamkan uang dalam bentuk kepemilikan barang bernilai seni seperti lukisan, patung dan artefak kuno, meskipun harus diakui sangat jarang dilakukan oleh orang Tionghoa kebanyakan.
11. Industri hiburan.
Berbagai jenis bisnis yang termasuk ke jenis ini adalah klub ekslusif, diskotik, pub, pool dll. yang ciri investasinya pada pengerahan modal yang besar tetapi perputaran uangnya juga cepat dan besar pula.
Berbagai jenis bisnis yang termasuk ke jenis ini adalah klub ekslusif, diskotik, pub, pool dll. yang ciri investasinya pada pengerahan modal yang besar tetapi perputaran uangnya juga cepat dan besar pula.
12. Belajar untuk kemudian berjualan.
Orang Tionghoa tak segan-segan menanamkan uang dalam bentuk belajar atau kursus. Tujuannya adalah untuk kemudian membuka usaha.
Orang Tionghoa tak segan-segan menanamkan uang dalam bentuk belajar atau kursus. Tujuannya adalah untuk kemudian membuka usaha.
13. Membuka toko, restoran, dll.
(Sumber: Majalah DUIT No. 10/III/Oktober 2008)
0 komentar:
Posting Komentar