Kenapa Pedagang Kecil Bangkrut?

16 Oktober 2009

Pedagang kecil bangkrut bukan cerita baru. Tapi soal kenapa ia bangkrut itu jadi cerita panjang. Banyak alasan yang bisa dikemukakan. Tapi ada lima hal penting yang beberapa waktu lalu dikemukakan Entrepreneur.com dan disarikan dari pendapat para ahli UKM di AS. Kelima poin penyebab kebangkrutan ritel kecil itu merupakan tips yang perlu diperhatikan kala mulai membuka usaha kecil baik dengan pola franchise, usaha mandiri atau bentuk usaha lain. Cocok juga dipraktekkan di Indonesia.


1.Tak melakukan pengecekan.
Kesalahan terbesar dalam bisnis ritel adalah menganggap bahwa bisnis ritel berjalan dengan satu arah, ujar Daniel Butler, National Retail Federation Amerika Serikat. Padahal tantangannya tak sesederhana itu. Ritel adalah pilihan gaya hidup. Nah, untuk mengatasinya, sebelum terjun ke bisnis ritel sebaiknya magang dulu beberapa bulan agar tahu seperti apa perilaku konsumen yang dibidiknya.



2. Gagal melakukan riset.
Kebanyakan pelaku bisnis ritel tak pernah mengembangkan rencana bisnis dan pemasaran yang memadai. Ketika hasil riset awal menunjukkan bahwa produk yang akan dijualnya dan lokasi yang dipilihnya tepat mereka tak melakukan pengembangan berikutnya.



3.Menciptakan kekusutan.
Dalam bisnis ritel, branding sudah dimulai pada hari pertama berjualan. Jika produk yang dipajang tak menarik, tak ada alasan konsumen untuk berhenti mencobanya. Kesalahan terbesar dari para pedangan eceren kecil di gerobak atau kios kecil adalah terlalu banyak memajang produk yang dijual.



4. Berkompetisi dengan pemain besar.
Pada kenyataannya, peritel kecil akan sulit bersaing dengan peritel besar. Untuk berkompetisi seperti ini kebanyakan peritel kecil melakukannya dengan menawarkan produk (yang sama dengan yang ditawarkan peritel besar) dengan harga yang lebih murah. Cara berkompetisi seperti ini, ujar konsultan bisnis Bob Phibbs, salah besar. Hal yang harus dilakukan adalah fokus pada kelebihan pengecer kecil yaitu pelayanan konsumen dan berikan pengalaman yang berbeda.



5. Salah memilih lokasi.
Ini mungkin pelajaran yang mudah dimengerti. Tetapi dengan menggunakan booth kecil yang mobile, salah memilih lokasi bisa mudah diatasi dengan pindah lokasi. Tetapi bagaimana jika di mal? Supaya tak salah memilih tempat yang akan disewa, coba duduk di mal dan perhatikan lalu lintas pengunjung. Dari situ Anda akan menemukan kesimpulannya.




(Den Setiawan, den.setiawan@yahoo.com )

0 komentar:

 
 
 

Klik iklan dapet duit

Salam jumpa …

W@HyoeDien